Sang Penyamar (Ad-Dajjal)

Posted On Selasa, Juni 02, 2009 by Dajjal |

"Wahai Bebo, Sang Penyamar (Ad-Dajjal), mengapa kau harus senantiasa dalam penyamaran? Karena apabila orang-orang berjumpa denganmu, niscaya mereka akan bertanya-tanya kepadamu, dan kau akan tergoda untuk menjawabnya. Padahal jawabanmu belum tentu adalah jawabanKu"

Sudah barang tentu, Bebo hanyalah manusia biasa, tidak banyak berbeda dengan manusia-manusia yang lainnya. Manusia memiliki kelemahan-kelemahan, dan tidak ada satu pun manusia yang sempurna.

Kelemahan-kelemahan manusia di antaranya adalah:
  • Ingin memperkaya diri sendiri maupun kelompoknya saja,
  • Ingin dianggap paling benar / suci daripada yang lainnya,
  • Ingin berkuasa dan menguasai atas sesamanya,
  • Ingin dikenal luas / populer hingga menganggap dirinya lebih hebat daripada yang lainnya, dan seterusnya.
Kebanyakan manusia ingin mewujudkan surga hanya bagi diri sendiri maupun kelompoknya saja. Selain itu pula, segala ucapan maupun perbuatan manusia tidaklah selalu selaras atau identik dengan maksudNya; segala ucapan dan perbuatan manusia bukanlah kitab suci.

"Wahai Bebo, Sang Penyamar (Ad-Dajjal), mengapa kau harus senantiasa dalam penyamaran? Karena apabila orang-orang mengenalmu, dan sebahagian menjadi sahabat-sahabatmu atau murid-muridmu, niscaya mereka akan tergoda untuk mengucapkan sesuatu kepada yang lainnya seakan-akan mereka sedang menyampaikan kata-katamu. Padahal kata-kata mereka belum tentu adalah kata-katamu"

Seringkali orang-orang yang terdekat dengan kita; merasa paling mengetahui, paling mengerti, maupun paling memahami tentang diri kita. Padahal tidak ada satu manusia pun yang akan mampu membaca rahasia terdalam dari segenap isi hati maupun pemikiran seseorang secara menyeluruh. Setiap manusia memiliki kata-kata maupun nalar pemikiran masing-masing, yang acapkali cenderung bersifat sangat subyektif dan sangat mungkin dipengaruhi pula oleh persepsi-persepsi pribadi dari tiap-tiap individu itu sendiri. Maka tak heran; tidak sedikit kata-kata, cerita-cerita, atau sejarah-sejarah yang kerap mengalami unsur-unsur penambahan maupun pengurangan, dan bahkan adapula sebahagian yang memang dengan sengaja diputar-balikkan hanya demi maksud dan kepentingan segelintir kelompok-kelompok tertentu saja.

"Wahai Bebo, Sang Penyamar (Ad-Dajjal), mengapa kau harus senantiasa dalam penyamaran? Karena Aku ingin melindungi segenap keturunanmu dari godaan-godaan untuk berkata-kata atas namamu, maupun atas namaKu. Sehingga segenap keturunanmu tidak akan pernah mengetahui tentang dirimu sebagai Sang Penyamar (Ad-Dajjal), kecuali Aku menghendakinya demikian"

Adalah wajar dan memang sudah seharusnya, jika setiap orangtua menghendaki keturunan-keturunan mereka sebaik atau bahkan jauh lebih baik daripada diri mereka sendiri (Bebo tidak pernah membayangkan maupun berandai-andai apabila ada orangtua yang justru berlaku sebaliknya). Padahal anak tidaklah identik dengan orangtuanya, cucu tidaklah identik dengan kakek-neneknya, dan begitulah seterusnya. Kebijaksanaan bukanlah tahta atau singgasana dan bukan pula sesuatu yang diwariskan hanya sebatas garis keturunan belaka; melainkan kebijaksanaan adalah milikNya yang semestinya disampaikan, diajarkan, maupun disebarkan kepada segenap umat manusia, sehingga menumbuhkan benih-benih cinta dan perdamaian bagi seluruh Alam Semesta.

"Wahai Bebo, Sang Penyamar (Ad-Dajjal), mengapa kau harus senantiasa dalam penyamaran? Karena Aku ingin melindungimu, melindungi mereka yang mengenalmu, melindungi segenap keturunanmu, dan pula melindungi segenap umat manusia di Alam Semesta ini dari usaha-usaha penyimpangan yang pernah terjadi pada masa-masa yang telah lampau, dan pula melindungi mereka dari segala tipu-muslihat, ancaman, maupun marabahaya yang hendak ditimpakan oleh musuh-musuhmu"

Apakah ada manusia yang berhak menyusun dan merumuskan 'kitab-kitab suci'? Apakah pengetahuan manusia meliputi segala-galanya? Apakah manusia berhak men-Tuhan-kan dirinya maupun men-Tuhan-kan manusia yang lainnya? Tentu saja tidak! Namun penyimpangan-penyimpangan yang demikian itu memang pernah terjadi pada masa-masa yang telah lampau, dan penyimpangan-penyimpangan yang semacam itu haruslah kita cegah atau hindari bersama-sama dari setiap kemungkinan akan terulang kembali dan terjadi pada masa-masa mendatang.



Bookmark and Share



1 Response to 'Sang Penyamar (Ad-Dajjal)'
  1. allan semesta
    http://justbebo.blogspot.com/2009/06/sang-penyamar-ad-dajjal.html?showComment=1244123803222#c3959957220591888378'> 4 Juni 2009 pukul 20.56

    boleh tu nabuatnya, ....

     

Posting Komentar

Klik pada masing-masing judul artikel untuk membaca isi artikel selengkapnya....