Rumah Tuhan

Posted On Minggu, Mei 17, 2009 by Anonim |

"Aku menyaksikan bahwa mereka mendirikan bangunan-bangunan megah untukMu, sedangkan di antara manusia masih ada yang tidak memiliki tempat yang layak untuk dihuni dan bernaung. Adapula yang bahkan tidak memiliki apa-apa, padahal rumahMu yang megah berada dekat di antara mereka. Bagaimana menurutMu?", tanya Bebo kepadaNya.

"Sesungguhnya Alam Semesta yang Aku dirikan ini jauh lebih megah daripada bangunan-bangunan manapun yang pernah didirikan oleh manusia. Apakah mereka sanggup untuk mendirikan Alam Semesta? Sekali-kali tidak! Akulah yang menaungi segala-galanya, bukan bangunan-bangunan megah yang mereka dirikan itu. Walaupun jika semua penipu berlomba-lomba dalam kemegahan, mereka sekali-kali tak akan pernah sanggup untuk menandingi kemegahanKu", jawabNya secara gamblang.

"Tahukah kau bagaimana sebuah kerajaan ditinggalkan oleh rakyatnya? Tahukah kau bagaimana para Dewa tidak lagi diagung-agungkan? Yakni ketika mereka menampakkan istana-istana dan kuil-kuil yang begitu megahnya, padahal rakyat hidup dalam penderitaan dan serba kekurangan. Begitu pula demikian caranya bagaimana agama dan Tuhan mereka (akan) ditinggalkan; yakni ketika mereka berlomba-lomba dalam mendirikan rumah-rumah Tuhan yang begitu megahnya, hanya demi sekelompok orang-orang (yang ingin terlihat) suci yang berpikiran picik dan sempit, sedangkan rakyat hidup dalam penderitaan dan serba kekurangan", lanjutNya kembali secara lebih rinci.

"Akan tetapi, bukankah jika mereka memakmurkan rumah-rumahMu maka hal yang demikian itu adalah sebagai pertanda bahwa mereka adalah termasuk orang-orang yang bersyukur?", tanya Bebo kembali.

"Aku bukanlah Tuhan yang mereka kenal. BagiKu, memakmurkan kehidupan manusia adalah jauh lebih mulia ketimbang sekedar memakmurkan tembok-tembok yang tidak bernyawa. Aku bukanlah Tuhan yang mereka kenal, dan Aku tidak membutuhkan rumah yang megah untuk bernaung maupun menaungi. Aku bukanlah Tuhan yang mereka kenal, dan keberadaaanKu meliputi segalanya, tidak hanya sekedar dibatasi oleh tembok-tembok belaka", jawabNya tegas dan lugas.


Bookmark and Share

0 Response to 'Rumah Tuhan'

Posting Komentar

Klik pada masing-masing judul artikel untuk membaca isi artikel selengkapnya....